Redaksi
Sabtu, 06 Juni 2020, Juni 06, 2020 WIB
Last Updated 2021-02-12T06:35:31Z
BantaengBeritaDaerahGuruHeadlineInformasi

Gandeng Ikatan Remaja Masjid Babussa'adah, Guru Ngaji Bercita-Cita Bangun Jembatan

Advertisement

Fhoto : Fajar Nur / Doc. Irwan

BORNEOTRIBUN I BANTAENG, SULSEL - Berawal dari keprihatinannya melihat kondisi Jembatan sederhana penghubung dusun Polewali dan Botolempangang yang terbuat dari bambu dan sudah termakan usia serta mempernudah akses para nelayan dari Dusun Tonrokassi, Desa Rappoa. Seorang guru mengaji bercita-cita membangun jembatan baru.

Mengenang nostalgia masa kecilnya, Fajar Nur yang berdomisili di Dusun Botolempangang Desa Lumpangang. Mengawali karirnya sebagai guru mengaji yang ditekuninya sejak masih duduk di bangku kelas 2 MTs beberapa tahun silam hingga sampai mengajar sebagai guru honorer di MA Ma'arif Lasepang, Madrasah tertua di Bantaeng.

Menurut Fajar Nur yang juga beristri orang Dusun Tonrokassi merasa penting jika jembatan itu kembali dibangun. Karena memudahkan dia untuk bolak balik menuju dua dusun tersebut, tanpa harus melalui jalan raya.


Selain itu Fajar Nur juga berencana membuat TK/TPA di kediaman Istri, sehingga memudahkan santri/wati yang ada di Lumpangang untuk mengaji ke Tonrokassi tanpa lewat jalan raya yang ramai kendaraan bermotor.

Harapan baik tersebut mendapat perhatian dari komunitas Explore Bantaeng yang dipimpin oleh Saudara Jabal Nur. Rencananya saudara Fajar Nur akan menggandeng Ikatan Remaja Masjid Besar Babussa'adah ( IRMBB ) Lumpangang yang dibinanya dan bekerjasama dengan Komunitas Explore Bantaeng.


" Alhamdulillah, kami akan buat Proposal dengan melibatkan Ikatan Remaja Masjid Babussa'adah ( IRMBB ) Lumpangang. Dan juga ada komunitas yang ingin ikut membantu, yaitu dari Explore Bantaeng. Jadi kami akan bekerja sama dalam proyek ini ". Ujarnya. 

"pembuatan proposal untuk pembangunan jembatan sedang dibuat. Dengan harapan dana bisa terkumpul secepatnya dan jembatan bisa selesai bulan Juni 2020 ini. Sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat, tak terkecuali dengan Santri/wati kedepannya". Tambahnya.


Penulis : Irwan Lawing
Editor    : Herman